MENGAPA PERUSAHAAN PERLU MEMPERHATIKAN
PERILAKU KONSUMEN
Nama: Mahdi Muzakar
Npm: 14211247
Kelas: 3EA07
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan usaha bisnis dalam era
globalisasi saat ini semakin pesat, ditandai
dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat.
Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk
mempertahankan kelangsungan hidup, mengembangkan perusahaan, memperoleh laba
optimal serta berusaha memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi
perusahaan pesaing. Seorang pemasar dituntut mampu menciptakan strategi
pemasaran yang tepat dalam rangka persaingannya dengan perusahaan lain. Pemasar
juga harus menciptakan produk yang mampu mengkarakteristikkan diri
agar konsumen mengenal produk-produk yang dipasarkan oleh perusahaan
tersebut. Untuk mengantarkan identitas perusahaan agar mudah
dikenal konsumen, merek menjadi hal yang sangat penting.
Dalam
mengenal Produsen kita perlu mempelajari prilaku produsen sebagai
perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri. Suatu metode
didefinisikan sebagai suatu wakil realitias yang di sederhanakan. Model
perilaku produsen dapat didefinisikan sebagai suatu sekema atau kerangka kerja
yang di sederhanakan untuk menggambarkan aktiviras-aktiviras produsen. Model
perilaku produsen dapat pula di artikan sebagai kerangka kerja atau suatu yang
mewakili apa yang di yakinkan Produsen dalam mengambil keputusan menjual dan
mencari keuntungan
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan dan manfaat yang
diperoleh perusahaan atau produsen dalam memperhatikan perilaku konsumen atau masyarakat
2. Apakah perilaku konsumen sangat besar peranannya dalam meningkatkan daya
beli konsumen terhadap suatu produk.
3. Apakah pengertian dari perilaku konsumen dan
faktor-faktor apa yang mempengaruhi perilaku konsumen
1.3. Tujuan Penulisan
Untuk
menganalisa tujuan dan manfaat utama yang diperoleh perusahaan atau produsen
dalam memperhatikan perilaku konsumen atau masyarakat.
1.4. Manfaat Penulisan
1. Hasil
penulisan ini bisa bermanfaat bagi perusahaan atau produsen sebagai alat untuk
memahami perilaku konsumen.
2. Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pemahaman penulis tentang alasan
perusahaan perlu memahami perilaku konsumen dan hal-hal apa yang perlu diperhatikan produsen dalam memperhatikan perilaku konsumen.
BAB II
Pembahasan
2.1 perilaku
konsumen
Perilaku
konsumen adalah sebuah respon dari seorang konsumen ketika mencari suatu
produk, perilaku konsumen dapat berupa rasa puas atau kecewa.
Perilaku konsumen dipengaruhi oleh
faktor eksternal dan faktor internal. Faktor internal merupakan penyebab
konsumen memilih suatu produk yang berasal dari diri sendiri. Hal-hal yang
termasuk faktor internal adalah kebutuhan, keinginan, konsep diri,
religi/kepercayaan, dan mental. Kebutuhan dan keinginan berkaitan dengan teori
hierarki kebutuhan menurut Abraham Maslow di mana setelah kebutuhan terpenuhi
maka seseorang akan berusaha memenuhi keinginannya. Konsep diri merupakan
konsep pemikiran seseorang atas dirinya sendiri yang membuat ia menentukan
produk apa yang dia butuhkan. Kepercayaan seseorang akan sesuatu membuat
dirinya merasa harus memenuhi hal tersebut salah satunya dengan membeli sebuah
produk. Faktor internal terakhir adalah mental yaitu keadaan psikologis
seseorang.
Selain faktor internal, terdapat
pula faktor eksternal yaitu keadaan ekonomi, kebudayaan, lingkungan,
demografis, sosiologis, politis dan IPTEK. Hal-hal tersebut merupakan komponen
yang berkaitan dengan kehidupan manusia yang mempengaruhi kebutuhan dan
keinginannya.
Perilaku pelanggan sangat penting
untuk diperhatikan oleh sebuah perusahaan. Hal tersebut dikarenakan perilaku
pelanggan memiliki pengaruh terhadap perusahaan seperti karakteristik diri
pelanggan berpengaruh terhadap respon beli konsumen. Selain itu pelanggan yang
kecewa terhadap produk yang diberikan oleh perusahaan dapat melakukan respon
ketidakpuasan. Respon ketidakpuasan sendiri terdiri dari tiga jenis yaitu Voice
Response, Private Response, dan Party Response. Voice Response adalah
respon di mana pelanggan tidak nyaman akan produk yang didapatkannya ia akan
kecewa dan langsung melakukan pengaduan atas keluhannya terhadap perusahaan
langsung, contohnya ketika sinyal telepon selular mengalami gangguan ia akan
langsung menelepon kepada layanan Call Service operatornya. Private
Response yaitu ketika pelanggan kecewa ia akan menceritakan kekecewaannya
dan keluhannya atas produk yang ia gunakan kepada lingkungan atau orang
terdekatnya seperti keluarga, teman, dan kerabat. Hal ini membuat perusahaan
dan produknya mendapatkan citra yang buruk di mata lingkungannya. Respon
ketidakpuasan terakhir adalah Party Response yaitu ketika seseorang
mengalami kekecewaan dan keluhan atas produk ia akan langsung melakukan jalur
hukum atas kerugian yang diterimanya dan mengungkapkan kekecewaannya kepada
media massa.
Adapun proses keputusan membeli
terdiri dari beberapa tahap yang dimulai dengan pengenalan masalah, pencarian
informasi, penilaian alternatif, dan keputusan membeli. Setelah membeli produk
maka akan ada perilaku pasca pembelian yang terdiri dari kepuasan pasca
pembelian dan ketidakpuasan pasca pembelian.
Kepuasan pasca pembelian dapat
dilakukan dengan menceritakan pengalamannya setelah menggunakan produk, manfaat
yang diperoleh, atau memberikan testimoni positif kepada perusahaan. Sedangkan
ketidakpuasan pasca pembelian dapat ditunjukkan dengan tidak menggunakan
kembali produk, mengembalikan produk, atau melakukan pengaduan.
2.2 perilaku
konsumen dalam bisnis
Pemahaman mengenai perilaku konsumen sangatlah penting dalam pemasaran.
Menurut Engel, et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan
jasa, termasuk keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini. Terdapat dua
elemen penting dari arti perilaku konsumen, yaitu: proses pengambilan
keputusan, kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan
dan menggunakan barang dan jasa ekonomis (Swastha, 1990).
Pemahaman
akan perilaku konsumen cerdas dapat diaplikasikan dalam beberapa hal,
yang pertama adalah untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang
baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik
pembeli. Ke dua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan
membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan
banyak menggunakan transportasi saat lebaran,
pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di
hari raya tersebut. Aplikasi ke tiga adalah dalam hal pemasaran
sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di
antara konsumen.
Dengan memahami
sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan
lebih cepat dan efektif.Dan juga dapat memberikan gambaran kepada para pemasar
dalam pembuatan produk,pnyesuaian harga produk,mutu produk,kemasan dan
sebagainya agar dalam penjualn produknya tidak menimbulkan kekecewaan pada
pemasar tersebut.
2.3 Tujuan Perusahaan
Dalam Memperhatikan Konsumen
Seorang konsumen melihat pasar dari dua sudut pandang yang berbeda. Sudut
pandang pertama adalah sudut pandang yang setuju dengan manfaat yang dijanjikan
oleh pasar, sementara sudut pandang yang lain adalah sudut pandang yang menitik
beratkan pada biaya atau pengorbanan yang harus diberikan pelanggan sebagai
kompensasi untuk memperoleh manfaat tersebut.
Begitu pun sebuah perusahaan manfaat dan/atau kompensasi tersebut
berbeda-beda baik secara ekonomi maupun secara emosi. Apapun sudut pandang
pelanggan, hal ini harus mendapat perhatian. Hal inilah yang dimaksud dengan
nilai konsumen, yaitu perbedaan antara manfaat yang diberikan pasar dengan
biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat tersebut.
Membangun hubungan dengan pelanggan membutuhkan peran serta seluruh pihak
dalam perusahaan untuk menyediakan nilai konsumen sebelum dan sesudah terjadi
proses jual beli. Bagian akuntansi tidak dapat bertingkah seolah tidak terjadi
apa-apa dan menyerahkan pada bagian penjualan apabila ada masalah dengan bon
pelanggan, atau bahkan menganggap bahwa hal tersebut merupakan kesalahan
pelanggan.
Hubungan jangka panjang dengan konsumen dapat mengancam kelangsungan hidup
perusahaan, kecuali semua orang bekerja sama dengan benar untuk kepentingan
konsumen.
Mengapa produsen perlu memperhatikan
pola perilaku konsumen ? dikarenakan , hubungan
produsen/perusahaan dan konsumen saling ketergantungan, perusahaan memproduksi
produk dan konsumen membelinya, perusahaan sebagai pihak produsen memantau
produk apa yang diinginkan konsumen masa kini, inilah penyebab bahwa pentingnya
peran produsen/perusahaan bagi konsumen.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suatu perusahaan
merupakan tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor
produksi, Konsumen adalah setiap orang pemakai barang
atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan
diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk
diperdagangkan. Perusahaan dan konsumen memiliki hubungan yang saling
ketergantungan dan mengikat, perusahaan sebagai pihak produsen memproduksi
suatu produk dan konsumen sebagai pemakai produk tersebut, peran perusahaan
dalam memperhatikah perilaku masyarakat sangat-sangat penting, dimana
perusahaan sebagai pihak produsen memantau produk apa yang diinginkan atau
disukai oleh konsumen, sebagai imbalan perusahaan memproduksi produk untuk memperoleh
laba/keuntungan.
Daftar Pustaka
2.
Academia.edu/rangkuman-manajemen-pemasaran-phillip-kottler-edisi-2011.html
.
4.
Amirullah. 2002.
Perilaku Konsumen, cetakan pertama, Graha Ilmu, Jakarta.
Daftar Pustaka
2.
Academia.edu/rangkuman-manajemen-pemasaran-phillip-kottler-edisi-2011.html
.
4.
Amirullah. 2002.
Perilaku Konsumen, cetakan pertama, Graha Ilmu, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar