Sabtu, 16 November 2013

Tugas 7 Bahasa Indonesia



Npm: 14211247
Nama: Mahdi Muzakar
Kelas: 3EA07
Tugas: 7
Restoran Jepang Menjamur, Konsumsi Salmon di Indonesia Meningkat
Konsumsi produk salmon Norwegia kian meningkat lantaran menjamurnya restoran Jepang di Asia Tenggara, salah satunya di Indonesia. Menurut Norwegian Seafood Council (NSC) lantaran menjamurnya restoran jepang di Asia Tenggara konsumsi ikan salmon di Indonesia terus mengalami peningkatan dan kian populer.

Kenaikan impor salmon Norwegia tercatat tumbuh dari 400 ton pada tahun 2005 menjadi 2.000 ton pada tahun 2012, mendominasi 86 persen pangsa pasar salmon segar.

"Saat ini Norwegian Salmon sangat dikenal di dunia, khususnya di Jepang, Taiwan, dan Singapura. Setiap harinya ada 33 juta hidangan salmon Norwegia yang disajikan di seluruh dunia," kata Regional Director NSC Southeast Asia Christian Chramer di kediaman Duta Besar Norwegia untuk RI Stig Traavik, Kamis (14/11/2013).

Industri peternakan salmon tumbuh menjadi industri ekspor paling penting di Norwegia. Menurut Christian, peternakan dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi alam dan menjadikan keberlanjutan sebagai elemen kunci untuk memastikan salmon segar, sehat, dan berkualitas tinggi.

"Masih banyak peluang bagi pertumbuhan pasar salmon Norwegia di Indonesia. Di tahun 2012, ekspor salmon Norwegia ke Indonesia tercatat sebanyak 2.000 ton atau lima kali lebih tinggi dibandingkan tahun 2005 yang berjumlah 400 ton," ujar Christian.

Selama tiga tahun terakhir, lanjutnya, volume ekspor terus tumbuh dengan rata-rata 67 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hingga tahun 2013 ini, NSC telah mengekspor sekitar 1.500 ton salmon Norwegia ke Indonesia.

"Jika kita lihat pertumbuhan kelas menengah Indonesia, saya percaya bahwa kita sedang melihat peluang pasar yang amat besar. Melalui upaya bersama dari perusahaan Norwegian Salmon dan mitra kami di Indonesia, saya yakin bahwa kesuksesas salmon di Jepang, Taiwan, dan negara-negara lainnya bisa terulang di Indonesia," pungkasnya.
1.       Kesalahan kandungan isi:
- Selama tiga tahun terakhir, lanjutnya, volume ekspor terus tumbuh dengan rata-rata 67 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
- Selama tiga tahun terakhir, volume ekspor terus tumbuh dengan rata-rata 67 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

2.       Kesalahan ketidak lengkapan unsur kalimat:
-Industri peternakan salmon tumbuh menjadi industri ekspor paling penting di Norwegia
-Industri peternakan salmon telah tumbuh menjadi industri ekspor yang paling penting di Norwegia.

3.       kalimat yang boros:
-Konsumsi produk salmon Norwegia kian meningkat lantaran menjamurnya restoran Jepang di Asia Tenggara, salah satunya di Indonesia. Menurut Norwegian Seafood Council (NSC) lantaran menjamurnya restoran jepang di Asia Tenggara konsumsi ikan salmon di Indonesia terus mengalami peningkatan dan kian populer.
- Konsumsi produk salmon Norwegia kian meningkat lantaran menjamurnya restoran Jepang di Asia Tenggara, salah satunya di Indonesia. Menurut Norwegian Seafood Council (NSC) konsumsi ikan salmon di Indonesia terus mengalami peningkatan dan kian populer.

Kalimat turunan:
- Konsumsi produk salmon Norwegia kian meningkat lantaran menjamurnya restoran Jepang di Asia Tenggara
- Kenaikan impor salmon Norwegia tercatat tumbuh dari 400 ton pada tahun 2005 menjadi 2.000 ton pada tahun 2012
- Di tahun 2012, ekspor salmon Norwegia ke Indonesia tercatat sebanyak 2.000 ton atau lima kali lebih tinggi dibandingkan tahun 2005 yang berjumlah 400 ton
- Masih banyak peluang bagi pertumbuhan pasar salmon Norwegia di Indonesia
- NSC, telah mengekspor sekitar 1.500 ton salmon Norwegia ke Indonesia

Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/11/14/2103040/Restoran.Jepang.Menjamur.Konsumsi.Salmon.di.Indonesia.Meningkat

Minggu, 10 November 2013

tugas ke 6 bahasa indonesia



Npm: 14211247
Nama: Mahdi Muzakar
Kelas: 3EA07
Tugas: 6   
Harga Kedelai Tinggi akibat Rupiah Masih Lemah
Perajin makanan masih harus membeli kedelai dengan harga tinggi sekitar Rp 9.500 per kilogram meski pemerintah telah membebaskan bea masuk importasi kedelai menjadi 0 persen.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi menengarai, menyatakan dan mengungkapkan hal itu disebabkan rupiah yang belum juga menguat.

"Jadi, informasi yang terakhir kita lihat depresiasi nilai tukar rupiah sudah 15 persen lebih bahkan sampai 20 persen, ini juga menjadi pengganjal," kata Bachrul di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (8/11/2013).

Menurutnya, rupiah yang masih bertengger di level Rp 11.400 per dollar AS sangat memengaruhi komoditas impor. Lain halnya jika posisi rupiah berada di level Rp 9.000 seperti beberapa bulan yang lalu.

Di sisi lain, harga kedelai masih tinggi lantaran negara asalnya, Amerika Serikat, belum memasuki masa panen. Harga kedelai diprediksi turun jika Amerika Serikat sudah memasuki masa panen raya.

Kendati masih tinggi, harapan Bachrul harga kedelai tak akan kembali mengalami lonjakan yang signifikan. Pasalnya stok nasional saat ini sudah cukup memadai. Hingga akhir November 2013, stok nasional kedelai masih sekitar 125.000 ton.

Pada Desember 2013, akan ada kedelai masuk sebanyak 260.000 ton. “Jadi kedelai sudah normal kedelai tidak akan menyebabkan pengaruh yang gonjang-ganjing. Eksternal faktor itu karena mereka (importir) sekarang ngabisin stok dan harga naik," pungkas Bachrul.

1.       Kesepadanan : -Menurutnya, rupiah yang masih bertengger di level Rp 11.400 per dollar AS sangat memengaruhi komoditas impor. Lain halnya jika posisi rupiah berada di level Rp 9.000 seperti beberapa bulan yang lalu.

-kata “menurutnya” pada kalimat diatas kurang jelas

2.       Ketegasan: -harapan Bachrul harga kedelai tak akan kembali mengalami lonjakan yang signifikan. Pasalnya stok nasional saat ini sudah cukup memadai. Hingga akhir November 2013, stok nasional kedelai masih sekitar 125.000 ton.

-Bachrul mengharapkan harga kedelai tak akan kembali mengalami lonjakan yang signifikan. Pasalnya stok nasional saat ini sudah cukup memadai. Hingga akhir November 2013, stok nasional kedelai masih sekitar 125.000 ton.

3.       Kesejajaran: Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi menengarai, menyatakan dan mengungkapkan hal itu disebabkan rupiah yang belum juga menguat.

4.       Kehematan: -“Jadi kedelai sudah normal kedelai tidak akan menyebabkan pengaruh yang gonjang-ganjing. Eksternal faktor itu karena mereka (importir) sekarang ngabisin stok dan harga naik," pungkas Bachrul.

-“Jadi kedelai sudah normal tidak akan menyebabkan pengaruh yang gonjang-ganjing. Eksternal faktor itu karena mereka (importir) sekarang ngabisin stok dan harga naik," pungkas Bachrul.

Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/11/08/1644301/Harga.Kedelai.Tinggi.akibat.Rupiah.Masih.Lemah

Sabtu, 02 November 2013

Sumatera Utara Jadi Pusat Pengolahan Aluminium




Npm: 14211247
Nama: Mahdi Muzakar
Kelas: 3EA07
Tugas: 5

Sumatera Utara Jadi Pusat Pengolahan Aluminium
Pemerintah akan menjadikan Provinsi Sumatra Utara sebagai klaster aluminium terbesar di Indonesia, menyusul telah diambilnya 100 persen saham Inalum dari Jepang oleh pemerintah.

Menteri Perindustrian MS Hidayat, klaster aluminium itu akan mampu menyuplai kebutuhan dalam negeri. Sejauh ini Inalum menjadi produsen aluminium terbesar di Asia Tenggara.

"Ada keinginan pemerintah nantinya akan melakukan ekspansi. Pemerintah ingin menjadikan Sumatra Utara menjadi sebuah klaster aluminium dimana proses hilirisasi, downstream dari industri ini bisa berlangsung di sana," terang Hidayat dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jumat (1/11/2013).

Memperin menjelaskan, bila selama ini pemerintah mengekspor aluminium dan pengolahannya dilakukan di Jepang dan negara lainnya, nantinya, pemerintah ingin pengolahan aluminium akan dilakukan di Indonesia yakni di Sumut.

Inalum menjadi satu pabrik smelter yang mempunyai kapasitas produksi sebesar 250.000 ton Ingot Aluminium per tahun. Ia mengatakan untuk redaksi kompas, dengan produksi tersebut maka Inalum menjadi penghasil aluminium pertama dan terbesar di Asia Tenggara sampai saat ini. Ia berharap Inalum sanggup mensuplai kebutuhan aluminium dalam negeri dan eskpor.

1.     Kesalahan struktur
Pamerintah akan menjadikan Provinsi Sumatera Utara sebagai klaster aluminium terbesar di Indonesia, menyusul telah diambilnya 100 persen saham Inalum dari Jepang oleh pemerintah.
-subjek (pelaku) dari kalimat aktif: Pamerintah
-predikat pasif: Provinsi Sumatera Utara sebagai klaster aluminium terbesar di Indonesia

2.     Subjek dan keterangan
- Ia mengatakan untuk redaksi kompas, dengan produksi tersebut maka Inalum menjadi penghasil aluminium pertama dan terbesar di Asia Tenggara sampai saat ini.
* Ia mengatakan kepada redaksi kompas, dengan produksi tersebut maka inalum menjadi penghasilan aluminium pertama dan terbesar di Asia Tenggara sampai saat ini.
- Ia berharap Inalum sanggup mensuplai kebutuhan aluminium dalam negeri dan eskpor.
* Ia berharap kepada Inalum sanggup mensuplai kebutuhan aluminium dalam negeri dan eskpor.
3.     pengantar kalimat dan predikat
 - Menteri Perindustrian MS Hidayat, klaster aluminium itu akan mampu menyuplai kebutuhan      dalam negeri. Sejauh ini Inalum menjadi produsen aluminium terbesar di Asia Tenggara.
* Menurut Menteri Perindustrian MS Hidayat, klaster aluminium itu akan mampu menyuplai kebutuhan dalam negeri. Sejauh ini Inalum menjadi produsen aluminium terbesar di Asia Tenggara.
4.    Kalimat majemuk setara dan majemuk bertingkat 
- Memperin menjelaskan, bila selama ini pemerintah mengekspor aluminium dan pengolahannya dilakukan di Jepang dan negara lainnya, nantinya, pemerintah ingin pengolahan aluminium akan dilakukan di Indonesia yakni di Sumut.
* Memperin menjelaskan, meskipun selama ini pemerintah mengekspor aluminium dan pengolahannya dilakukan di Jepang dan negara lainnya, tetapi nantinya, pemerintah ingin pengolahan aluminium akan dilakukan di Indonesia yakni di Sumut.

Sumber: http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/11/01/1821236/Sumatra.Utara.Jadi.Pusat.Pengolahan.Aluminium

Sabtu, 26 Oktober 2013

tugas bahasa indonesia



Npm: 14211247
Nama: Mahdi Muzakar
Kelas: 3EA07
Tugas: 4


Kecanduan Rokok Bukan Hanya Nikotin Sebabnya

Nikotin telah diketahui bertahun-tahun sebagai "kambing hitam" sifat adiksi dari rokok. Namun sebuah studi baru dari Selandia Baru menemukan, nikotin bukan satu-satunya penyebab adiksi dari rokok. Percobaan pada tikus membuktikan hasil temuan ini.

Salah satu peneliti, Penelope Truman dari Instutute of Enviromental Science and Research (ESR) mengatakan, studi ini menunjukkan tikus lebih tertarik untuk mengonsumsi tembakau tanpa nikotin dibandingkan dengan tembakau dari rokok buatan pabrik pada umumnya yang mengandung nikotin.

Truman bersama peneliti lain dari Victoria University mengukur bagaimana tikus mau menekan tuas untuk sejumlah garam yang sudah dicampur dengan tembakau tanpa dan dengan nikotin. Hasilnya, tikus lebih tertarik untuk menekan tuas tanpa nikotin.

Hal ini membuat para peneliti berpendapat, ada substansi di luar nikotin yang membuat tikus ketagihan mengonsumsi tembakau.

"Komponen non-nikotin berperan dalam adiksi tembakau. Bahkan mungkin beberapa produk tembakau dapat disalah gunakan lebih parah, terlepas dari kadar nikotinnya," ujar Truman.

Senyawa kimia lainnya dalam tembakau, imbuh dia, membuat lebih sulit untuk lepas dari adiksi tembakau. Hal ini bisa menjadi bukti senyawa tersebut bahkan lebih adiktif daripada nikotin itu sendiri.

Sementara itu, direktur Auckland Univerity's National Institute of Health Innovation, Chris Bullen, berpendapat, keberadaan senyawa selain nikotin mungkin dapat tingkatkan adiksi terhadap tembakau. Namun bukan berarti tanpa nikotin, konsumsi tembakau bisa membuat ketagihan.

"Ini dapat menerangkan kenapa terapi penggantian nikotin bisa tidak seefektif yang diduga. Contohnya, sebuah studi pernah menyimpulkan, hasil terapi penggantian nikotin untuk menghentikan merokok tidak berbeda signifikan dengan hasil terapi berhenti merokok lainnya.

Para peneliti menyimpulkan, studi baru tersebut mungkin dapat menjadi dasar perbaikan efisiensi terapi berhenti merokok.
·         Sinonim:
1.      Bukan =  tidak
2.      Percobaan= eksperimen
3.      Ketagihan= kecanduan
4.      Peneliti= pengamat
5.      Berhenti= stop
·         Antonim:
1.      Baru= lama
2.      Dalam= luar
3.      Meningkat= menurun
4.      Lepas= tempel
5.      Membuat= menghancurkan
·         Homonim:
1.      Rokok yang mengandung nikotin= wanita itu sedang mengandung 9 bulan
2.      Nikotin telah diketahui sebagai kambing hitam= kambing hitam itu memakan rumput
3.      Konsumsi tembakau bisa membuat ketagihan= pembayaran cicilan kredit bulan ini dimasukan ketagihan rekening bank
4.      Umumnya yang mengandung nikotin= saya pergi dengan menggunakan kendaraan umum
5.      Ini dapat menerangkan kenapa terapi penggantian nikotin bisa tidak seefektif yang diduga= lampu itu menerangkan jalan raya
·         Homograf:
1.      Menerangkan (menjelaskan)= menerangkan (sinar lampu)
·         Hipernim dan hiponim:
1.       Hipernim: tembakau
                    Hiponim: rokok
2.       Hipernim: senyawa
                    Hiponim: kimia
3.       Hipernim: buatan
                    Hiponim: pabrik
4.       Hipernim: senyawa adiktif
                    Hiponim: nikotin

Sumber: http://health.kompas.com/read/2013/10/26/1042053/Kecanduan.Rokok.Bukan.Hanya.Nikotin.Sebabnya?utm_source=WP&utm_medium=box&utm_campaign=Ktswp